Wednesday 24 July 2019

Densus 88 Gandeng Kedubes 6 Negara Usut Aliran Dana Teroris

 INDONESIA

INDONESIA - Densus 88 Antiteror Polri dapat menggandeng kedutaan besar (kedubes) enam negara untuk mengusut aliran dana teroris yang masuk ke Indonesia.

Hal ini tak lepas berasal dari terduga teroris di sejumlah negara yang diketahui mengirimkan dana ke Indonesia untuk aksi terorisme, yakni Trinidad Tobago, Maladewa, Venezuela, Jerman, Filipina, dan Malaysia.

"Densus 88 sudah menyampaikan para perwakilan Kedubes yang ada di Indonesia, ada Liaison Officer yang diundang untuk mengomunikasikan mengenai jaringan terorisme," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Rabu (24/7).

Dedi menjelaskan, rencananya Densus 88 dapat melaksanakan pertemuan bersama dengan pihak-pihak mengenai itu pada pekan ini.

Selain menggandeng kedubes Densus 88 rencananya termasuk dapat berkolaborasi bersama dengan Pusat Pelaporam dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) didalam pengusutan aliran dana teroris ke Indonesia.

"Nanti saling tukar informasi apa yang kami dapat, termasuk aliran dana ini bersama dengan PPATK," ujar Dedi.

Sebelumnya, polisi membeberkan aliran dana ke grup teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Indonesia yang diperoleh berasal dari Saefulah dengan sebutan lain Daniel dengan sebutan lain Chaniago, seorang penjaga perpustakaan di Ponpes Ibnu Mas'ud, Bogor, Jawa Barat.

Saat ini Saefullah diyakini berada di Khurasan, Afghanistan dan sedang didalam pengejaran Densus 88 Antiteror.

Saefullah diketahui terima uang berasal dari sejumlah orang di sebagian negara. Duit-duit itu sesudah itu disalurkan ke JAD untuk aktivitas terorisme melalui Novendri yang ditangkap sebagian selagi lalu.

"Saudara Saefulah ini terima sebagian aliran dana, ini aliran dana berasal dari negara Trinidad Tobago ada tujuh kali, berasal dari Maldives ada satu kali, Venezuela satu kali, Jerman dua kali dan Malaysia sekali," tutur Dedi di Mabes Polri, Selasa (23/7).

Dedi menyebut Saefulah sudah terima aliran dana untuk aksi teror itu sejak Maret 2016 hingga September 2017 melalui Western Union. Total dana yang diterima meraih Rp413.169.857.


0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Free Samples By Mail